0%
logo header
Senin, 13 Mei 2024 20:33

Bakal Calon Bupati Merauke Fransiskus Xaverius Sirfefa Meninggal Dunia Saat Mendaftar ke KPU

M. Imran Syam
Editor : M. Imran Syam
Fransiskus Xaverius Sirfefa. (Istimewa)
Fransiskus Xaverius Sirfefa. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Salah satu Bakal Calon Bupati Merauke, Fransiskus Xaverius Sirfefa, meninggal dunia usai menyerahkan berkas persyaratan dukungan ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPU) Merauke di Hotel Itese Merauke, Senin (13/05/2024) sekitar pukul 07.00 WIT.

Fransiskus Xaveriarius Sirfefa yang merupakan anggota DPRD Merauke aktif dua periode 2014-2019 dan 2019-2024 dari Partai Gerindra ini, maju sebagai Bakal Calon Bupati Merauke dari jalur perseorangan.

Informasi yang dihimpun, sehari sebelumnya Fransiskus Sirfefa masih melakukan aktivitas dengan mendaftar dan menyerahkan dukungan persyaratan ke KPU Kabupaten Merauke yang digelar di Hotel Itese Merauke.

Baca Juga : Kejari Merauke Sidik Perkara Dugaan Tipikor Pembangunan Lanjutan Kantor Bupati Baru Boven Digoel

Malam hari tanggal 12 Mei 2024 sekitar pukul 23.15 WIT, Fransiskus Xaveriarius Sirfefa bersama timnya datang ke Sekretariat Pendaftaran Bakal Calon Bupati Jalur Perorangan di Hotel Itese untuk menyerahkan berkas persyaratan dukungan ke KPU Merauke yang sesuai jadwal dibuka sejak 8-12 Mei 2024.

Ketika tiba di Aula Hotel, Almarhum Fransiskus Sirfefa sempat menyapa para Komisioner dan Staf Sekretariat KPU Merauke. Setelah melakukan registrasi, ia bersama timnya lalu menyerahkan syarat dukungan diterima Ketua KPU Merauke Rosina Kebubun.

Bahkan setelah menyerahkan syarat dukungan ke KPU untuk dihitung secara manual karena yang diupload dalam Sikon KPU baru tercatat 3.800 dukungan, awak media ini sempat meminta waktu Fransiskus Sirfefa untuk melakukan wawancara, namun Almarhum sempat menjawab wawancara boleh dilakukan setelah selesai pendaftaran.

Baca Juga : Rumah Perjuangan Paslon Bupati Hendrik-Riduwan di Distrik Kurik Merauke Diresmikan

Menurut salah seorang saksi mata yang merupakan relawannya yang hadir bahwa sekitar pukul 06.00 WIT, Senin (13/5/2024), saksi melihat Almarhum duduk di kursi dalam ruangan pendaftaran tersebut tampak terlihat berkeringat dan beberapa saat kemudian pingsan.

“Saat itu, perhitungan masih dilakukan KPU Merauke. Beliau mulai keringat, dan beberapa lalu pingsan,” ungkap saksi yang enggan menyebutkan namanya kepada awak media.

Setelah jatuh pingsan, oleh petugas dan anggota timnya melarikan Fransiskus Sirfefa ke RSUD Merauke untuk mendapat pertolongan. Namun, sayang nyawa korban tak dapat ditolong.

Baca Juga : Plat Kendaraan Bermotor di Papua Selatan Resmi Berganti dari PA ke PS

Kabid Pelayanan Medikal RSUD Merauke, Mareyke Kulang membeberkan, ketika tiba di IGD pasien sudah tidak sadarkan diri. Namun dokter tetap mengambil tindakan medis dengan alat pacu jantung sebanyak tiga kali sesuai aturan, tetapi nyawa Fransiskus Sirfefa tidak bisa tertolong.

“Menurut dokter jaga diduga almarhum sudah meninggal sebelum sampai ke instalasi gawat darurat (IGD.)),” ungkap Mareyke Kulang.

Kabar duka meninggalnya Almarhum Fransiskus Sirfefa mengagetkan berbagai kalangan, termasuk pimpinan serta seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

Ketua DPRD Merauke, Sugiyanto mengaku kehilangan atas kepergian rekan sejawatan itu. Dia menduga penyebab meninggal diduga kelelahan atau kurang istirahat.

“Memang informasi yang kami ketahui selama ini, almarhum juga sedang mempersiapkan diri memenuhi persyaratan, sekaligus mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) maju bertarung dalam pemilihan kepala daerah 27 November 2024,” ujarnya.

“Atas nama seluruh Anggota DPRD Kabupaten Merauke, saya menyampaikan duka mendalam. Kami merasa sangat kehilangan saudara, rekan, kerabat yang selama kurang lebih 4 tahun bersama-sama di DPRD Merauke,” sambungnya.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

Sugiyanto menuturkan, Almarhum Fransiskus Sirfefa adalah sosok yang dikenal kritis, humoris, periang dan sangat baik dengan siapa saja.

“Terus terang, kita kaget mendengar kalau  beliau telah meninggal dunia. Kami baru selesai melakukan rapat bersama seluruh anggota DPRD serta Sekwan juga para kabag untuk mempersiapkan segala sesuatu yang bisa dibantu, baik dari sesama anggota dewan maupun lembaga DPRD itu sendiri,” ucap Sugiyanto.

“Ya, paling tidak ada kontribusi bisa kita berikan kepada keluarga agar bisa meringankan beban saat almarhum dibawa dari rumah sakit ke rumah duka, peti jenazah, tempat pemakaman dan lain-lain,” jelasnya.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan monitor untuk jadwal pemakaman. Lalu sesuai tradisi, almarhum akan dihantar ke Kantor DPRD Merauke terlebih dahulu, sebelum ke tempat peristirahatan terakhir.

“Namun demikian, semua tergantung kepada keluarga, apakah jenazah diterima di ruang sidang, disesuaikan dengan restu atau persetujuan terlebih dahulu dari keluarga,” pungkasnya. (*)

Penulis : Hendrik Resi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646