REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINGAPURA – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto kembali berbagi pengalaman di hadapan para pemimpin se-dunia dalam agenda Mayor Forum World Cities Summit (WCS) 2024 di Singapura, Senin (3/6/2024).
Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto bersama 93 kota dunia yang diundang secara khusus di WCS melanjutkan diskusi mengenai isu dan tantangan perkotaan dengan tema besar Liveable and Sustainable Cities : “Rejuvenate, Reinvent and Reimagine”
Para wali kota ini berbagi pengalaman dan praktek baik atas upaya-upaya memperbaiki kehidupan masyarakat kota secara terpadu dan inklusif.
Baca Juga : Seto-Kiki Beri Atensi untuk Kesejahteraan Guru Mengaji di Makassar
Danny Pomanto mengatakan Program Lorong Wisata-nya merupakan inovasi kota yang berhasil mengubah lingkungan lorong menjadi lebih berdaya.
“Lorong yang tadinya kumuh menjadi ruang-ruang tamu kota yang indah, hijau dan produktif,” kata Danny pada sela-sela acara.
Dia menjelaskan, Lorong Wisata (Longwis) memiliki cakupan yang lebih luas dan bukan sekadar destinasi wisata baru. Program ini pula sebagai salah satu upaya Pemkot Makassar memulihkan ekonomi berbasis masyarakat.
Baca Juga : Natsir Ali Ajak Pelaku UMKM Manfaatkan Momentum Harkopnas di Selayar
“Longwis merupakan sebuah multi inovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan sehingga masyarakat diberdayakan dengan adanya kemandirian berwirausaha di lorong-lorong,” jelas Danny Pomanto.
Begitu pun dengan upaya Pemkot Makassar menuju low carbon city atau kota rendah karbon. Makassar sendiri telah menjalankan program resilient dan low carbon city untuk menangani dampak perubahan iklim.
“Persoalan emisi karbon ini intinya ialah perilaku manusia. Semua ini terjadi (emisi karbon) karena perilaku manusia,” ucapnya.
Baca Juga : Usung Tema Transisi Energi, Turnamen Tenis Green Energy Palopo Open 2024 Sukses Pasarkan 1.108 REC PLN
Olehnya itu yang harus dirubah. Makanya di Makassar, di lorong-lorong dibuat menjadi lorong wisata. Di dalamnya ada Public Engagement dan Protokol Sentuh Hati.
Danny menambahkan pengalaman-pengalaman kota-kota di dunia ini penting sebagai bahan belajar kota-kota lain yang menghadapi isu serupa kedepannya. (*)