0%
logo header
Senin, 08 Januari 2024 16:19

Desak Pemulihan Jaringan Internet, Giliran Jurnalis Papua Selatan ‘Geruduk’ Kantor Telkom Merauke

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Komunita Wartawan Daerah (KWD) Papua Selatan menggelar orasi di halaman Kantor Telkom Merauke. (Foto: Hendrik Resi/ republiknews.co.id)
Komunita Wartawan Daerah (KWD) Papua Selatan menggelar orasi di halaman Kantor Telkom Merauke. (Foto: Hendrik Resi/ republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Giliran para jurnalis di Merauke yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Daerah (KWD) Provinsi Papua Selatan mengeruduk Kantor Telkom Indonesia Daerah Merauke yang terletak di Jalan Misi Merauke sekitar pukul 10.00 WIT, Senin (8/1/2024).

Para jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan itu melakukan aksi peletakan karangan bunga sebagai simbol dukacita atas gangguan jaringan dan menggelar mimbar bebas di halaman kantor.

Aksi mimbar bebas yang dilakukan, menyikapi masalah gangguan jaringan internet di wilayah Merauke dan sekitarnya yang sudah terjadi selama sepekan sejak 4 Januari 2024 lalu.

Baca Juga : Kejari Merauke Sidik Perkara Dugaan Tipikor Pembangunan Lanjutan Kantor Bupati Baru Boven Digoel

Pantauan media ini, para jurnalis mengenakan kain putih pengikat kepala bertuliskan “RIP Telkom” beranjak dari titik kumpul di Kantor Pos Merauke Jl. Misi dengan berjalan kaki menuju Kantor Telkom sambil membawa spanduk dan masing-masing memegang karangan bunga bertuliskan “Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan Mengucapkan Turut Berdukacita atas Matinya Telkom.”

Di halaman Kantor Telkom Merauke, para wartawan  menyampaikan orasi yang dipimpin langsung oleh Ketua Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan, Emanuel Riberu dan dipandu oleh Koordinator Lapangan (Korlap), Hendrik Resi.

Sebelum menyampaikan orasi, para jurnalis ini mendesak Kepala Kantor Daerah Telkom (Kakandatel) Merauke, Justino Fernades  untuk hadir di hadapkan peserta aksi guna mendengarkan langsung tuntutan yang disampaikan.

Baca Juga : Rumah Perjuangan Paslon Bupati Hendrik-Riduwan di Distrik Kurik Merauke Diresmikan

Kurang lebih selama dua jam orasi yang disampaikan terkait masalah gangguan jaringan internet. Para Jurnalis Papua Selatan itu kemudian memberikan rekomendasi tuntutan yang disimpulkan dalam tujuh (7) poin pernyataan sikap.

Tujuh poin tuntutan itu antara lain; segera dilakukan pemulihan jaringan internet, membuka secara transparan kepada publik terkait kerusakan dan proses perbaikan, meminta para penegak hukum untuk melakukan investigasi kerusakan internet yang kerap terjadi.

Selanjutnya, pemberian kompensasi dan ganti rugi kepada pengguna layanan ( pelanggan Telkom dan Telkomsel), menyediakan akses internet secara gratis kepada pengguna sebagai bentuk kompensasi (jangan dijadikan bisnis), mendesak pemerintah daerah mengadakan provider lain sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan di era digitalisasi.

Baca Juga : Plat Kendaraan Bermotor di Papua Selatan Resmi Berganti dari PA ke PS

Kemudian, mendesak pemerintah daerah untuk memperbanyak titik internet bakti sebagai antisipasi kerusakan jaringan internet dan jika tuntutan ini tidak mendapat perhatian serius dari pihak Telkom, Jurnalis Papua Selatan akan memberitakan kerusakan jaringan internet setiap hari.

Aksi damai para Jurnalis Papua Selatan ini mendapat respon positif dari masyarakat Kota Merauke yang melintas di depan Kantor Telkom. Masyarakat memberikan spirit saat para jurnalis sedang berorasi di halaman Kantor Telkom Merauke. Ada yang langsung  yang bergabung dengan para jurnalis dalam unjuk rasa damai itu.

Tampak luapan kekecewaan masyarakat dari luar pagar Kantor Telkom cabang Merauke dengan teriakan “bakar saja Kantor Telkom itu”. Namun aksi unjuk rasa damai Jurnalis Papua Selatan menyuarakan gangguan jaringan internet berjalan lancar dan aman.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

Dalam orasinya, Ketua Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan, Emanuel Riberu menilai PT Telkom dengan anak perusahaannya Telkomsel selaku penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan internet, sangat tidak proaktif mendukung program pemerataan pembangunan pemerintah pusat yang berbasis digitalisasi.

Emanuel menyebutkan, pemerintah di satu sisi mendorong program pembangunan berbasis teknologi dengan sistem digitalisasi di seluruh Indonesia termasuk di Papua Selatan. Di sisi lain, penyediaan infrastruktur penunjang telekomunikasi terutama jaringan internet bagi masyarakat Papua Selatan sangat tidak mendukung.

“Sering kali terjadi kerusakan dengan alasan yang dibuat bahwa gangguan layanan internet akibat putusnya kabel optik bawah laut di ruas Merauke-Timika,” ujar Emanuel dalam orasinya.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

Dampak dari gangguan internet, lanjutnya, kerugian diderita masyarakat yang sehari-hari  mengandalkan jaringan internet untuk usaha bisnis onlinenya, pekerjaan dan sebagainya. Menurutnya,  sangatlah besar kerugian masyarakat itu.

“Sebenarnya tidak dapat terbayar dengan Telkom hanya sekedar memohon maaf, mengembalikan paket data atau meringankan biaya Indihome atau kompensasi lainnya. Namun demikian masyarakat masih berharap kebijakan Telkom atas kerugian yang dialami itu,” ujarnya.

“Kami meminta Telkom Merauke untuk memberikan kompensasi serta akses WIFI gratis kepada masyarakat selama jaringan internet di Merauke bermasalah. Telkom pantas bertanggungjawab kepada masyarakat Merauke dan sekitarnya di Papua Selatan, mengingat kerugian masyarakat tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh Telkom,” tegas pria kelahiran Flores NTT ini.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Daerah Telkom (Kakandatel) Merauke, Justino Fernandes mengapresiasi para Jurnalis Papua Selatan yang memberikan masukan melalui aksi mimbar bebas itu. Menurutnya, aksi yang dilakukan para jurnalis memberikan masukan berharga untuk perbaikan Telkom kedepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Merauke.

“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Merauke atas gangguan jaringan karena putusnya kabel optik di laut Merauke-Timika. Kami akan melakukan perbaikan kerusakan ini secepatnya,” ucap Justino Fernandes.

Justino menyebutkan bahwa kapal perbaikan kabel optik akan berangkat dari Batam menuju Makassar pada tanggal 14 Januari 2024 dan akan tiba di Merauke pada  28 ,29 atau 31 Januari 2024 untuk melakukan perbaikan kabel optik yang terputus yang menyebabkan penurunan layanan jaringan internet.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

“Estimasi kami jaringan akan normal kembali pada 6, 7 atau 8 Februari 2024 mendatang. Kami akan memberikan layanan internet gratis bagi masyarakat di Kantor Telkom Cabang Merauke dalam waktu dekat ini,” tandasnya. (*)

Penulis : Hendrik Resi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646