0%
logo header
Rabu, 14 Maret 2018 22:01

Dua Kandidat Calon Wali Kota Makassar Saling Sindir Program

Dua Kandidat Calon Wali Kota Makassar Saling Sindir Program

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Masa kampanye calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang berlangsung sejak tanggal 15 Februari lalu, mulai diwarnai dengan aksi saling kritik dan sindir dari dua pasangan calon.

Seperti dilakukan calon Wakil Wali Kota nomor urut dua, Indira Mulyasari, yang berpasangan dengan calon Wali Kota petahana, Moh Ramdhan Pomanto, saat menggelar kampanye dialogis di Kelurahan Bara-Barayya, Kecamatan Makassar, pada Jum’at Tanggal 02 Maret lalu.

Ia menyindir Program pemberian Anggaran Rp50 Juta Per ORT/ORW setiap tahunnya yang dicanangkan oleh calon nomor urut satu, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).

Baca Juga : Pasar Ramadan NasDem Makassar Sajikan Berbagai Menu Takjil

Dihadapan warga, Indira mengatakan dalam membangun Kota Makassar harus rasional dan pakai data, bukan ‘piti kana-kanai’ (sembarangan sebut-sebut).

“Kalau warga butuh perbaikan jalan, jangan janjikan uang Rp 50 juta,” terang Indira dihadapan warga yang hadir di acara kampanye dialogis.

Tidak hanya itu, pada kampanye dialogis berikutnya yang digelar di Kelurahan Pisang Selatan, Kecamatan Ujung Pandang, Minggu tanggal 04 Maret, Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar ini juga kembali mengkritisi Program rivalnya itu, dengan membandingkan Program Danny Pomanto yang sudah dijalankan selama menjabat sebagai Wali Kota Makassar sejak Mei 2014 lalu.

Baca Juga : Gerak Cepat NasDem Makassar Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir

“Ada kebakaran, ada kriminalitas, keluhan PLN, ada got tersumbat semua keluhan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat bisa kita keluhkan di Aplikasi 112. Ini ini sudah berjalan selama masa jabatan Pak Danny Pomanto, sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan janji seperti Rp50 juta,” ungkapnya.

Hal yanga sama juga dilakukan oleh calon Wakil Wali Kota nomor urut satu, Andi Rachmatika Dewi (Cicu), saat mengunjungi warga Kelurahan Malimongan, Sabtu 10 Maret lalu.

Cicu, sapaan akrabnya mengatakan bahwa, memilih pemimpin harus melihat rekam jejaknya, apakah kandidat tersebut bisa dipercaya atau tidak.

Baca Juga : Cicu Imbau Masyarakat Jaga Toleransi Antar Umat Beragama

“Pemimpin itu perkataannya harus sesuai perbuatannya. Kami tidak muluk-muluk menjanjikan sampah tukar beras yang pada akhirnya menjadi sampah harus dibayar, kami hanya menjanjikan kalau kami terpilih iuran sampah akan kami hapuskan alias gratis,” paparnya.

“Jangan menjanjikan sesuatu ke masyarakat jika tak mampu dilakukan. Janji itu harus diukur dengan kemampuan yang kita miliki. Setelah itu komitmen terhadap janji dan kemudian konsisten menjalankannya,” sindir mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.

Sebelumnya, pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Tahun 2013 lalu, Moh. Ramdhan Pomanto yang berpasangan Dengan Syamsu Rizal menjanjikan program “Sampah Tukar Beras” jika terpilih sebagai Wali Kota, namun selama hampir 4 Tahun menjabat Danny Pomanto dianggap tidak bisa memenuhi janji kampanye tersebut.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646