REPUBLIKNEWS.CO.ID, WAKATOBI — Upacara Hari Guru Nasional 2022 di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi tenggara berlangsung dengan suasana mengharukan. Hal ini karena Bupati Wakatobi, Haliana, meneteskan air mata saat dirinya memeluk serta mencium tangan empat gurunya yang mengikuti jalannya upacara.
Kondisi ini berlangsung di Lapangan Apel Kantor Bupati Wakatobi, usai Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2022, Jumat (25/11/2022).
Berdasarkan pantauan Republiknews.co.id, momentum mengharukan tersebut terjadi saat pemotongan nasi tumpeng. Bupati Haliana yang memberikan potongan nasi tumpeng kepada para Pahlawan Pendidikan untuk dirinya itu tak kuasa menyembunyikan rasa hormat serta rasa cintanya. Ia pun memeluk serta mencium tangan gurunya sembari meneteskan air matanya.
Baca Juga : Srikandi Tangguh PLN Lalui Segala Tantangan Wujudkan Listrik Berkeadilan di Sulselrabar
Politisi PDI-Perjuangan itu mengaku, para guru-gurunya ini sangat berjasa serta berperan penting dalam perjalanan karirnya hingga menjadi seorang Bupati. Baik itu dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
“Pada kesempatan ini saya menghadirkan sosok-sosok pemimpin dalam perjuangan hidup saya,” terang Haliana kepada peserta upacara serta tamu undangan yang dihadiri para guru, siswa SD, SMP, Ketua DPRD, Forkopimda serta sejumlah Pimpinan OPD Wakatobi. Upacara juga diikuti Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud.
“Mungkin ada yang bertanya kenapa ke empat orang ini ada di sini. Sebenarnya bukan hanya empat orang, tapi karena persolan kesiapan dan kesempatan sehingga mereka tidak bisa hadir,” sambung Haliana sembari memperkenalkan satu-persatu ke empat gurunya itu.
Baca Juga : Safari Ramadan di Pulau Tomia, Bupati Haliana Serahkan Bantuan Pembangunan Masjid Ratusan Juta
Orang terwahid di Wakatobi itu mengisahkan sulitnya mengenyam pendidikan ditengah sulitnya ekonomi keluarga ketika bersekolah di SD Padakuri Kecamatan Wangi-wangi Selatan (saat ini bernama SD Negeri 2 Mandati 1).
“Pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan bahwa ibu guru Anta ini adalah ibu guru saya yang mengajarkan membaca dan menulis. Beliau adalah guru saya di kelas satu SD. SD kami di Padakuru, SD Imanas, Siswa-siswanya banyak yang tidak pake sepatu. Disebut SD Padakuru karena ada jalan menuju Padakuru (Kecamatan Wangi-wangi Selatan),” bebernya.
Pada kesempatan ini, Haliana juga meluapkan rasa terimakasihnya kepada para guru yang telah membimbing dirinya serta memberikan bekal ilmu yang bermanfaat.
“Semoga saya selalu diberikan kekuatan dan kesehatan dan selalu diberikan yang terbaik sehingga amal jariah kita selalu mengalir kepada guru-guru ini,” tandasnya.