REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI — Bencana longsor kembali terjadi di Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Kejadian tersebut, terjadi sebanyak dua kali, Minggu (03/03/2024) kemarin.
Analis Kebencanaan BPBD Sinjai, Andi Oktave Amir menjelaskan, longsor pertama mulai terjadi pada pukul 11.00 WITA saat cuaca dalam keadaan hujan ringan. Kemudian, terjadi susulan pada pukul 17.30 sore WITA, dimana kondisi cuaca saat itu dalam keadaan hujan lebat.
Bronjong penahan tebing ambruk, ditambah gorong-gorong saluran air di bawah jalan tidak dapat menampung debit air, menyebabkan air meluap ke badan jalan. Akibatnya, badan jalan poros Sinjai-Malino di lokasi longsor nyaris terputus.
Baca Juga : Reses di Sinjai, H. Patudangi Azis Serap Aspirasi Masyarakat soal Retribusi TPI Lappa
“Separuh badan jalan mengalami longsor sepanjang 25 meter dengan ketinggian 10 meter. Dengan kejadian ini, arus lalulintas terganggu. Namun masih tetap bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, tapi pengendara harus berhati-hati,” ujarnya, kepada republiknews.co.id, Senin (4/3/2024).
Saat ini, pihaknya telah berupaya melakukan koordinasi dan kejadian longsor telah dilaporkan ke BPBD Provinsi Sulawesi Selatan serta telah diketahui oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BPBD katanya, juga telah berkoordinasi dengan Kasat Lantas Polres Sinjai untuk pemasangan tanda peringatan untuk pengguna jalan yang melintas di area longsor.
Baca Juga : Sekda Bahas Hilirisasi di Musrenbang Kecamatan Sinjai Timur
Olehnya itu, Andi Oktave mengimbau kepada pengguna jalan untuk tetap berhati-hati ketika melintas di area longsor di Jalan Poros Sinjai-Malino.
“Kepada pengguna jalan agar berhati-hati melintasi area tersebut karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Kami juga meminta masyarakat senantiasa memantau perkembangan cuaca dari BMKG dan BPBD,” demikian penyampaian Andi Oktave. (*)