0%
logo header
Senin, 15 Mei 2023 19:19

Korupsi Rp600 Juta Lebih, Ini Tampang 3 Tersangka Kasus UPPO Bulukumba

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Tiga tersangka kasus korupsi bantuan UPPO Bulukumba (Mengenakan Rompi) ditahan di Lapas Kelas II A Bulukumba. (Ist)
Tiga tersangka kasus korupsi bantuan UPPO Bulukumba (Mengenakan Rompi) ditahan di Lapas Kelas II A Bulukumba. (Ist)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BULUKUMBA — Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bulukumba menggelar press release penetapan 3 Tersangka kasus Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO). Senin (15/05/2023).

Tiga tersangka tersebut berinisial AAM, JD dan ZP. Ketiganya langsung ditahan dalam penetapan tersangka kasus yang bergulir beberapa bulan lalu itu.

Mereka dititip di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Taccorong, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.

Baca Juga : H. Patudangi, Anggota DPRD Sulsel Fraksi Gerindra, Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Warga Bulukumba

Dihadapan awak media, Kepala Kejari Bulukumba, Cahyadi Sabri menjelaskan, penetapan tiga tersangka tersebut karena penyidik sudah mendapatkan dua alat bukti yang sah. Sebagaimana diatur dalam pasal 184 ayat 1 KUHAP.

“Berdasarkan hasil perhitungan Inspektorat Kabupaten Bulukumba, kerugian negara sebesar Rp. 698.853.200. Dari total anggaran Rp. 1,8 Miliar tahun anggaran 2022,” kata dia.

Cahyadi mengatakan, peranan para tersangka adalah pelaksana di lapangan dan laporan pertanggungjawaban.

Baca Juga : Anggota DPRD Sulsel H Patudangi Azis Gelar Pengawasan APBD 2025 di Bulukumba, Tegaskan Pentingnya Transparansi dan Akuntabilitas

Para tersangka dikenakan pasal 2 ayat 1 UU No. 31 Tahun 1999, Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU No. 20 Tahun 2001.

“Ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara,” kata dia.

Terkait kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus UPPO Bulukumba, Cahyadi mengatakan bahwa pihaknya sementara melakukan pengembangan.

Baca Juga : Kasat Pol-PP Bulukumba Tutup Usia, H Patudangi Sampaikan Duka Cita Mendalam

“Tidak menutup kemungkinan, kita masih pengembangan,” tutupnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646