0%
logo header
Jumat, 27 Januari 2023 21:03

Mantan Pangdam XIV Hasanuddin Raih Doktor di Unhas

Letjen (Purn) Agus Surya Bakti dan Isterinya Bella Safira. (Istimewa)
Letjen (Purn) Agus Surya Bakti dan Isterinya Bella Safira. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Mantan Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin Letjen (Purn.) Agus Surya Bakti, Jumat (27/1/2023) berhasil meraih gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Hasanuddin.

Pada ujian promosi doktor purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tiga bintang yang lahir di Kabupaten Langkat Sumatera Utara  17 Agustus 1961 tersebut berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Celah Struktur dalam Jaringan Komunikasi ISIS  di Indonesia”. Suami penyanyi Bella Saphira Veronica Simanjuntak itu dinyatakan lulus dengan predikat “sangat memuaskan”. Bertindak sebagai promotor Prof. Dr. A. Hafid Cangara, M.Sc. dan co=Promotor: Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A. dan Dr. Eryanto dari Universitas Indonesia.

Letjen (Purn.) Dr. Agus Surya Bakti, M.Si. beberapa tahun lalu ketika masih menjabat Pangdam XIV Hasanuddin berhasil menuntaskan Program Magister  di Unhas. Karya tesisnya itu kemudian  diterbitkan menjadi buku oleh PT Gramedia Jakarta.

Baca Juga : Kekurangan Stok Darah, Ketua PMI Makassar Temui Pangdam XIV Hasanuddin

Dalam disertasinya yang membahas  perbedaan pola teroris saat beraksi di setiap kota khususnya di Poso, Jakarta dan Surabaya, Jenderal Agus mengungkapkan mulai  dari pola komunikasi, jaringan serta pesan-pesan yang disampaikan antarteroris hingga pola rekrutmen anggota baru. Tidak hanya itu, ia juga menyebutkan banyak faktor penyebab ISIS melakukan pengeboman. Salah di antaranya penjabaran yang salah tentang jihad dan soal radikalisme merupakan bagian terakhir dari pemikiran pelaku terorisme.

Diesertasi Agus Surya Bati ini akan memberikan banyak manfaat, di antareanya dapat menjadi informasi umum terkait masalah terorisme yang telah banyak memakan korban di Indonesia.

“Selamat atas promosi Doktor yang jenderal raih. Tak gampang sampai di titik ini, apalagi judul disertasinya sangat spesifik tentang celah-celah yang bisa digunakan teroris,” ucap Wali Kota Makassar, Mohammad Ramadhan “Danny” Pomanto, salah seorang pejabat yang menyaksikan ujian promosi yang menghadirtkan penguji eksternal Menteri Dalam Negeri Prof. Dr. H. Muhammad Tito Karnavian.

Baca Juga : Kekurangan Stok Darah, Ketua PMI Makassar Temui Pangdam XIV Hasanuddin

Danny Pomnanto seperti diberitakan Humas Pemkot Makassar, juga berharap ilmu dan hasil pemikiran Jenderal Agus ini dapat bermanfaat dalam mencegah tumbuhnya rekrutmen baru jaringan teroris di Indonesia.

“Saya mendengar ada enam upaya yang disebutkan pak Jenderal dalam disertasinya ini untuk bisa mencegah tumbuhnya jaringan ISIS ke depan. Ini bisa kita terapkan juga di Makassar sebagai langkah antisipasi,” pungkasnya.

Jenderal Agus Surya Bakti didampingi istrinya, Bella Safira menerima ucapan selamat atas keberhasilannya meraih gelar akademik tertinggi itu dari para undangan yang hadir dalam ujian di Gedung LPPM Unhas Kampus Tamalanrea. 

Baca Juga : Kekurangan Stok Darah, Ketua PMI Makassar Temui Pangdam XIV Hasanuddin

Pangdam XIV Hasanuddin

Agus Surya Bakti menjabat Pangdam XIV Hasanuddin antara 24 September 2018 – 14 Agustus 2019 kemudian  dipromosikan menjabat Sekretaris Menko Polhukham. Namun sebelumnya, pada 28 Oktober 2015 hingga 2017 dia menjabat  Pangdam VII Wirabuana sebelum Kodam ini kembali ke nama sebelumnya, Hasanuddin. Pada masa pensiun, Letjen (Purn.) Agus Surya Bakti dipercaya sebagai Komisaris Utama PT Aneka Tambang Tbk. (Antam).

Sebagaimana ditulis wikipedia, lulusan  Akademi Militer (1984) ini berasal dari kesatuan Infantri (Kopassus). Namanya tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan tim yang menangkap  gembong Fretilin ternama asal Timor-Timur, Xanana Gusmão, pada tahun 1992. Agus kemudian dihadiahi kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) oleh pemerintah, dari Letnan Satu (Lettu) menjadi Kapten.

Baca Juga : Kekurangan Stok Darah, Ketua PMI Makassar Temui Pangdam XIV Hasanuddin

Sejak saat itu, dia mulai banyak ditugaskan untuk operasi intelijen di daerah-daerah rawan konflik seperti Timor-Timur (sekarang Timor Leste), Aceh, Irian Jaya, Ambon, dan Poso. Pada tahun 2012, dia ditugaskan di BNPT sebagai Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi. Pada tanggal 28 Oktober 2015, dia resmi menjabat sebagai Panglima Kodam VII/Wirabuana.

Riwayat Jabatan, jabatan militer:

  1. Dan Unit Grup 1
  2. Dan Tim Grup 1 Kopassus
  3. Danyon 42 Grup 4 Kopassus
  4. Dandenma Kopassus
  5. Waasintel Danjen Kopassus
  6. Dan Grup 3/Sandi Yudha, Kopassus (2002—2005)
  7. Asintel Kodam Iskandar Muda
  8. Paban Utama C4 Dit C Bais TNI
  9. Danpusdik Intel Kodiklatad
  10. Danrem 152/Babullah (2009—2010)
  11. Waaster Kasad (2010—2012)
  12. Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT (2012—2015)
  13. Pangdam VII/Wirabuana (2015–2017)
  14. Pangdam XIV/Hasanuddin (2017–2018)
  15. Asintel Panglima TNI (2018)
  16. Sesmenko Polhukam (2018–2019)

Jabatan Sipil: Komisaris Utama PT Antam Persero (2019–sekarang).

Penulis : M. Dahlan Abubakar
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646