0%
logo header
Sabtu, 27 April 2024 14:08

Pemkab Gowa Berhasil Turunkan Prevelensi Stunting 11,9 Persen

Chaerani
Editor : Chaerani
Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni. (Dok. Humas Gowa)
Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni. (Dok. Humas Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Kolaborasi dan komitmen Pemerintah Kabupaten Gowa dalam rangka menurunkan prevelensi stunting berhasil dicapai, bahkan penurunannya mencapai 11,9 persen.

Hal tersebut berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 yang telah dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Dari survei tersebut prevelensi stunting Kabupaten Gowa pada periode 2022 sebesar 33 persen, dan di 2023 turun menjadi 21,1 persen.

Wakil Bupati Gowa yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa Abdul Rauf Malaganni mengaku, keberhasilan tersebut tentunya karena kolaborasi dan kerjasama dari seluruh pihak. Termasuk tak kalah penting yaitu komitmen Pemkab Gowa dibawah kepemimpinan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama dirinya.

Baca Juga : Kodim 1410 Kolaborasi dengan Huadi Group, Gelar Bedah Rumah untuk Warga Bantaeng

“Bahkan dari survei ini penurunan Kabupaten Gowa tertinggi kedua setelah Luwu Utara yang turun 14,3 persen. Ini tentunya tidak lepas dari upaya kita semua yang ikut terlibat,” ungkapnya, dalam keterangannya, kemarin.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa Abdul Haris Usman mengatakan, Pemkab Gowa melakukan berbagai upaya penanganan dalam penurunan angka stunting ini. Seperti intervensi spesifik, yaitu intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan.

Hal ini dilakukan melalui dikeluarkannya Surat Edaran Bupati Gowa terkait minum bersama Tablet Tambah Darah bagi remaja putri, serta mengarahkan semua puskesmas untuk melaksanakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal sesuai dengan juknis. Termasuk, optimalisasi Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) melalui inovasi Gassing Nganre dari Dinas PPKB, dan pelayanan ibu hamil yang berkualitas dengan pemeriksaan USG di semua puskesmas.

Baca Juga : Indosat Bersama PMI Makassar Bantu Kebutuhan Stok Donor Darah Masyarakat

“Fokus untuk pencegahan munculnya balita stunting baru dengan lebih mengawasi balita yang tidak naik berat badannya di posyandu, dan ibu hamil yang berisiko,” jelasnya.

Kemudian intervensi sensitif yaitu intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi. Pada intervensi ini pihaknya telah melakukan pencapaian cakupan UHC untuk Gowa di 2023,  peningkatan pelayanan KB pasca salin, pendampingan keluarga berisiko stunting dari Dinas PPKB, dan peningkatan kualitas air minum dan sanitasi lingkungan.

Selanjutnya, bantuan bibit ikan dari Dinas Perikanan, bantuan dari Dinas Tanaman Pangan di lokasi lokus stunting berupa pengembangan pangan lestari, pendanaan dari dana desa dan kelurahan berupa PMT penyuluhan di posyandu, dan lainnya.

Baca Juga : Pencanangan Pekan Imunisasi Dunia di Sulsel Dimulai, Zero-Dose Jadi Fokus Utama

Dengan upaya-upaya yang dilakukan tersebut pihaknya berharap Kabupaten Gowa mampu berkontribusi dalam program prioritas nasional yakni prevalensi stunting di Indonesia Tahun 2024 menjadi 14 persen.

Menurutnya, hal yang masih akan didorong kedepannya yaitu bagaimana dapat meningkatkan kolaborasi dengan semua pihak agar dapat mencegah lahirnya bayi stunting baru. Seperti pelatihan tumbuh kembang untuk kader posyandu, skrining SHK untuk semua bayi baru lahir, pengawasan kualitas air minum layak, dan pelatihan konseling menyusui.

“Termasuk inovasi pencegahan stunting di seluruh puskesmas, hingga gerakan masyarakat cegah stunting,” lanjutnya.

Baca Juga : Warga Jeneponto Nilai Pembangunan SUTT 150kV Punagaya – Bantaeng Majukan Daerah

Hal yang sama diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gowa, Sofyan Daud. Menurutnya, capaian tersebut mampu diraih dengan berbagai intervensi melalui inovasi-inovasi yang dilakukan oleh seluruh pihak terkait. Salah satunya pemberian makanan tambahan dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

“Kita memiliki inovasi Gassing Nganre dimana hampir semua pihak yang ada di Gowa ikut terlibat langsung dalam memberikan bantuannya,” ujarnya.

Pelaksanaannya dilakukan melalui Dashat yang tersebar di 167 desa dan kelurahan dengan melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) menggunakan bahan makanan protein tinggi yang menyasar ibu hamil dan baduta.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646