0%
logo header
Rabu, 14 Oktober 2020 14:43

Pilwali Makassar 2020. Deng Ical : Orang Maccini Sombala Bukan Berarti Tidak Bisa jadi Wali Kota

Pilwali Makassar 2020. Deng Ical : Orang Maccini Sombala Bukan Berarti Tidak Bisa jadi Wali Kota

REPUBLIKNEWS.CO.ID,MAKASSAR – Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Syamsu Rizal MI mendapat giliran berkampanye di Maccini Sombala. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Deng Ical sapaan akrab Syamsu Rizal untuk memotivasi warga setempat.

“Jangan karena kita tinggal di Maccini Sombala, bukan dari keluarga orang kaya dan bukan keluarga pejabat, sehingga kita tidak bisa bercita-cita menjadi wali kota,” teriak Deng Ical di hadapan warga yang hadir.

Sebab, lanjut Deng Ical, ada dirinya Bersama Dokter Fadli yang akan mendobrak fenomena tersebut. Ia akan membuktikan bahwa mereka yang dari keluarga biasa-biasa saja, bukan anak orang kaya, bukan anak pejabat juga bisa jadi wali kota.

Baca Juga : Tumbuh Positif, Pertumbuhan Ekonomi Gowa 2023 Capai 5,82 Persen

“Karena itu, mari sama-sama berjuang dan bekerja keras untuk membuktikan itu. Kita harus tunjukkan bahwa siapa pun, jika mau bekerja keras bisa mewujudkan mimpinya. Termasuk jadi wali kota,” katanya.

Deng Ical mengaku, dirinya sudah membuktikan, dari orang biasa tapi bisa jadi anggota DPRD Makassar. Bisa jadi wakil wali kota dan bisa jadi penjabat wali kota. “Sekarang ini kita sedang sama-sama berjuang menjadi Wali Kota,” imbuhnya.

Salah satu yang akan dilakukan untuk membuka peluang bagi mereka yang dari keluarga biasa-biasa saja juga bisa mewujudkan mimpi-mimpinya adalah menghadirkan pemerintahan melalui kebijakan yang prorakyat.

Baca Juga : Libur Nasional, Showroom Kalla Kars Tetap Buka dan Siapkan Program Servis Gratis

“Tidak boleh orang miskin dibiarkan bersaing dengan orang kaya pada titik star yang sama. Begitu juga anak yang belum pintar dibiarkan bersaing dengan anak pintar pada titik star yang sama. Itu tidak boleh,” tegasnya.

Pemerintah, kata dia, harus hadir. Pemerintah harus melakukan intervensi. Pemerintah harus memberikan keberpihakan. Memberikan affirmative action, sehingga mereka yang belum pintar, mereka yang miskin, sudah kalah duluan sebelum bertanding. “Itulah gunanya ada pemerintah,” tandasnya.(rls)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646