REPUBLIKNEWS.CO.ID, FLORES TIMUR — Sangar Tari Baran Gere, dari Desa Helanlangowuyo, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur berhasil tampil memukau di Festival Genang Era Fest 2023 Leworook, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (16/11/2023).
Tampil pada malam puncak Festival Genang Era Leworook, dengan membawa tarian dengan judul “Bayo Belodo,” Sanggar Tari Baran Gere Lamahelan mengangkat kembali tradisi nenek moyang orang Lamahelan pada saat menumbuk padi, dalam acara pembuatan rumah adat sampai pada proses menepis hingga dijadikan beras pada masa itu.
Bayo Belodo ditampilkan sangat epic, dengan diiringi nyanyian merdu, gerakan kaki, berbalut kain tenun indah ina- ina dari Adonara ini dalam mementaskan karya seni mereka.
Baca Juga : Ombudsman NTT Soroti Kinerja Aggota Polres Flotim dalam Kasus Tindak Pidana Pengerusakan
Kekompakan terlihat, wajah penuh senyum seolah memecahkan kesunyian malam di gunung Lera Boleng malam itu. Tak ada wajah gugup diwajah kedua belas anak lugu asuhan Kelake Langowuyo ini. Mereka tampil sangat luar biasa. Walaupun menurut pelatih, ini adalah penampilan perdana dari sanggar Tari Baran dalam mengikuti ajang festival.
“Mereka sangat indah dalam membawakan tarian ini,” ungkap salah satu penonton usai para penari meninggalkan panggung utama.
Koordinator umum sanggar Tari Baran Gere Lamahelan, Bernadus Boro Bura disela- sela Festival Genang Era itu menyampaikan bahwa penampilan anak- anak sanggar Tari Baran Gere sangat luar biasa bagi dia. Apalagi kata Bernad ini adalah penampilan perdana mereka.
Baca Juga : Terduga Pelaku Pembakaran Motor Dilepas, Keluarga Sesalkan Kinerja Anggota Polres Flotim
“Bagi saya ini adalah penampilan terbaik malam ini,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih Sangar Tari Baran Gere Januarius Antonius kelake Ado pehan mengungkapkan, persiapan hingga bisa tampil pada puncak Festival Genang Era Leworook, Sangar Tari Baran Gere Lamahelan sudah mempersiapkan sejak tiga (3) minggu yang lalu.
“Walaupun sepenuhnya belum terlihat maksimal, tetapi bagi saya ini adalah penampilan yang sudah sangat bagus dan sangat luar biasa,” kata Kelake.
Baca Juga : Ditengah Erupsi Gunung Lewotobi, WNA Asal Swedia Malah Camping di Daerah Rawan Aliran Erupsi
Kelake menambahkan, tarian ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali historis dari tradisi Bayo Belodo itu sendiri ditengah gempuran era digital dan Ilmu pengetahuan masa kini.
Sementara itu, pelatih kedua Marselinus Pati Sili berharap, kedepannya pemerintah atau dinas terkait harus memperbanyak lagi event dan kegiatan festival budaya seperti ini, agar setiap sanggar Tari yang tersebar disetiap desa yang ada di Kabupaten Flores Timur dapat lebih banyak lagi menggali potensi kekayaan budaya yang ditinggalkan para leluhur ada di desa itu sendiri. (*)