0%
logo header
Selasa, 08 Maret 2022 18:28

Unjuk Rasa Tolak DOB di Papua Ricuh, Massa Rusak Mobil dan Keroyok Anggota Polisi

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Polisi berupaya membubarkan Massa peserta Aksi Demonatrasi di depan Gerbang Universitas Cendrawasih, Selasa (08/03/2022). (Istimewa)
Polisi berupaya membubarkan Massa peserta Aksi Demonatrasi di depan Gerbang Universitas Cendrawasih, Selasa (08/03/2022). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAYAPURA – Ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa menolak pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Provinsi Papua. Unjuk rasa digelar di depan Gapura Universitas Cenderawasih dan Jalan Perumnas 2 Waena Jayapura Papua, Selasa (08/03/2022).

Unjuk rasa mahasiswa sempat diwarnai aksi anarkis. Para pendemo menutup sebagian badan jalan dan melakukan pengerusakan mobil logistik Polresta Jayapura Kota. Namun, aksi tersebut dihalau oleh aparat kepolisian setempat.

Kapolresta Jayapura, Kombes Pol Gustav R. Urbinas mengaku situasi Kota Jayapura secara umum aman dan kondusif. Meskipun sempat ada aksi anarkis dari pendemo.

“Kami memang tidak izinkan pendemo ini ada long march dan pengumpulan massa yang cukup besar menuju kantor DPR Papua. Para pendemo ini di beberapa titik telah kami bubarkan, tetapi di Perumnas 2 Waena dan Gapura Uncen kita berikan waktu untuk orasi,” ujar Gustav Urbinas.

Baca Juga : Ketua Dewan Pembina HIPMI Papua Sampaikan Terimakasih ke Kader Golkar Pendukung Bahlil

Ia menegaskan akan mengusut tuntas pelaku pengerusakan mobil pengangkut logistik tersebut. Polisi akan memanggil koordinator demo untuk dimintai keterangan.

“Mereka melakukan pelemparan juga kepada Polisi, merusak mobil Polisi dan ada korban. Padahal kami berusaha agar tidak ada korban dari pendemo,” aku Gustav kepada wartawan di depan Gapura Uncen usai membubarkan pendemo.

Ia menjelaskan, dengan aksi pengerusakan kendaraan dan pemukulan terhadap Anggota Polresta Jayapura Kota, pihaknya memberi peringataan keras kepada massa peserta aksi.

Baca Juga : Sopir Asal Jeneponto Dilaporkan Tewas Ditembak Tentara OPM di Papua Tengah

Peserta aksi sempat bersitegang dengan aparat keamanan. Bahkan, aparat kepolisian sempat mengeluarkan tembakan gas air mata untuk memukul mundur para pendemo.

Situasi itu sempat membuat panik warga dan pengendara dimana sejumlah toko tutup, namun para pendemo berhasil dikendalikan. Para pendemo membubarkan diri setelah menyerahkan aspirasi dan dilakukan mediasi oleh aparat kepolisian bersama perwakilan Komnas HAM Papua dan anggota DPRP Papua.

DOB yang ditolak oleh Mahasiswa tersebut adalah Pemekaran Provinsi Papua ke dalam tiga provinsi atau daerah otonomi baru (DOB) yakni Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Pegunungan Tengah.

Baca Juga : Usai Tembak Warga, KKB Papua Bakar Sekolah Dasar di Pogapa Intan Jaya

Diketahui saat ini Rancangan Undang-Undang (RUU) pembentukan Tiga Provinsi baru di Papua itu saat ini sedang dibahas di Komisi II DPR-RI.

Penulis : Hendrik
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646