REPUBLIKNEWS.CO.ID,SINJAI — Belasan ribu keluarga terdampak kekeringan dan krisis air bersih akibat kemarau beberapa bulan terakhir ini. Krisis air bersih tersebar 39 Desa di 6 Kecamatan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai mencatat sebanyak belasan ribu Kepala Keluarga atau Puluhan ribu Jiwa mengalami kekeringan dan menurunnya debet air bersih pada sumber mata air warga.
“Total Kepala Keluarga yang terdampak sebanyak 15.315 Kepala Keluarga atau 52.898 Jiwa,” ujar Kepala BPBD Sinjai Budiaman kepada republiknews.co.id, Rabu (4/9/2023).
Baca Juga : Aktor Dibalik Demo di KPU Sinjai Insial FR Menyerahkan Diri, Berikut Perannya
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sinjai telah menetapkan status tanggap darurat dengan melakukan pemetaan untuk wilayah terdampak kekeringan dan krisis air bersih termasuk pendataan dan assesment.
Kemarau panjang imbas fenomena El Nino membuat sejumlah desa di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan terdampak. Tercatat, sebanyak 39 Desa di 6 Kecamatan mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
tentang peringatan fenomena El Nino dan musim kemarau diprediksi akan mencapai puncak pada bulan September hingga Oktober 2023 dan akan berlanjut sampai pada bulan Februari 2024.
Baca Juga : Sekwan DPRD Sinjai Hadiri RPJPD 2025-2045
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai menyampaikan dampak El Nino berupa bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Sinjai telah mengakibatkan sumber mata air mengering dan mengalami krisis air bersih.
“Dari pemetaan dampak kekeringan yang dilakukan BPBD Sinjai 14 hingga 15 September 2023 lalu tercatat sekitar 39 di 6 kecamatan mengalami krisis air bersih. Namun, sifatnya tentatif dan kondisi ini bisa berubah tergantung dari cuaca alam,” ungkapnya.
Olehnya itu kata Budiaman, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perumda Air Minum Tirta Sinjai Bersatu dan Dinas PUPR untuk melakukan penanganan dampak krisis air bersih dan kekeringan tersebut. Hanya saja, armada dimasing-masing OPD terbatas.
Baca Juga : Kapolda Sulsel Target 5 Titik Kamera ETLE Terpasang di Sinjai
“Perumda Air Minum dan Dinas PUPR telah menyiapkan satu armada tangki untuk menyuplai air bersih ke daerah terdampak namun kendalanya adalah tidak bisa menjangkau daerah jauh serta tidak adanya penampungan sementara di setiap Kecamatan,” pungkasnya.
6 Kecamatan dan 39 Desa di kabupaten Sinjai yang mengalami krisis air bersih diantaranya:
- Kecamatan Sinjai Selatan
Desa Aska, Talle, Palae, Gareccing, Alenangka, Songing, Palangka. - Kecamatan Tellulimpoe
Massaile, Bua, Pattongko, Era Baru, Lembang Lohe, Kalobba, Mannanti, Suka Maju. - Kecamatan Pulau Sembilan
Desa Pulau Harapan - Kecamatan Sinjai Tengah
Bonto, Saotanre, Kanrung, Matunreng, Matunreng Tellue, Saotengah, Pattongko, Saohiring. - Kecamatan Sinjai Timur
Bongki Lengkese, Saukang, Kampala, Sinjai, Kaloling, Pattalassang, Lasiai, Tongke-tongke. - Kecamatan Bulupoddo
Lamatti Riattang, Lamatti Riaja, Bulu Tellue, Tompo Bulu, Duampanuae, Lamatti Riattang.
Penulis : Asrianto